Cari Blog Ini

Rabu, 24 Agustus 2011

SEJARAH BERDIRINYA KOHATI

KOHATI

KORPS HMIWATI (KOHATI) HMI CABANG BEKASI
 
KOHATI didirikan pada tanggal 2 Jumadil Akhir 1386 H bertepatan dengan tanggal 17 September 1966 M pada Kongres VIII di SOLO. Secara khusus motivasi mendirikan wadah khusus keperempuanan didasarkan berbagai faktor yaitu. 1. Semangat ke-Islaman HMI-Wati yang tinggi 2. Semangat emansipasi wanita yang membawa keberhasilan diberbagai bidang. 3. Semangat persatuan yang didasarkan rasa senasib dalam memperjuangkan kemerdekaan fisik maupun spiritual para wanita indonesia. 4. Rasa tanggung jawab yang besar dalam membangun masyarakat. 5. HMI-Wati mempunyai cita- cita yang mulia, untuk itu memerlukan wadah dalam membina dan mengembangkannya. 6. HMI sendiri membutuhkan kekuatan massa yang besar dalam segala aspek perjuangan.
Salam hangat,
Senin, 8 Agustus 2011
Ketum Kohati HMI Cabang Bekasi
Desmawati Sri Ardi

Senin, 8 Agustus 2011

KOHATI PEDULI KOHATI MENGABDI



MAKNA LAMBANG KOHATI


A.  Makna lambang KOHATI :


  1. Bulan bintang, warna hijau, warna hitam, keseimbangan warna hijau dan hitam, warna putih, puncak tiga. Maknanya sebagaimana yang tercantum dalam lambang HMI
  2. Melati berarti lambang kasih sayang yang suci dan tulus
  3. Penyangga berarti lambang perempuan sebagai tiang Negara
  4. Buku terbuka berarti lambang Al-Quran sebagai dasar utama
  5. Tiga kelopak bunga berarti lambang tri darma perguruan tinggi
  6. Tulisan KOHATI berarti singkatan Korps-HMI-Wati

B. Penggunaan Lambang


  1. Lambang KOHATI digunakan untuk badge/lencana KOHATI yang pemakaiannya di baju dengan perbandingan 2:3
  2. Badge KOHATI digunakan pada acara-acara seremonial KOHATI dan acara resmi organisasi di luar KOHATI
  3. Lambang KOHATI tidak dipergunakan sebagai lambang pada kop surat dan stempel KOHATI


Salam hangat,
Senin, 8 Agustus 2011
Ketum Kohati HMI Cabang Bekasi

Desmawati Sri Ardi

HMI di Era Global

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat datang di website KOHATI HMI Cabang Bekasi
Salam kenal !

Saudara-saudaraku keluarga besar HMI se-Indonesia. Kiranya kita sangat bersyukur dapat bersua didunia tanpa batas ruang dan waktu ini. Tak lupa saya ucapkan SELAMAT PUASA RAMADHAN, semoga tetap berlayar dihantam badai globalisasi. Sebagai buah pemikiran bersama saya menyampaikan sekapur sirih tentang HMI sekaligus dasar pemikiran berdirinya website KOHATI HMI Cabang Bekasi ini.
Segala macam rasa kehidupan sudah dilalui. Pahit, manis, getir, perih dan bahagia. Tapi mengibaratkan HMI seperti manusia yang sudah cukup matang rasanya sangat berat. Semakin tua HMI semakin tertinggal. Apakah HMI seperti aki-aki yang sudah tak sanggup lagi berdiri diatas kaki sendiri? Bahkan untuk makan saja harus di suapi orang lain? Subhanallah....
Diakui atau tidak, HMI sebagai organisasi mahasiswa, kaum intelektual di usianya yang sudah melewati enam dasawarsa ini masih saja berkutat dengan masalah-masalah internal organisasi dan pencitraan yang terus menurun. Komitmen, militansi kader, pemahaman tentang ke-Islaman dan intelektualitas kader yang makin dipertanyakan. Kader HMI sebagai kaum pragmatis dan broker politik bahkan sudah menggaung di kampus-kampus. Wajar saja kalau kemudian HMI sudah tidak lagi dianggap menjadi organisasi yang berguna bagi mahasiswa. HMI tidak lagi memenuhi kebutuhan dasar mahasiswa. Keseksian HMI sudah hilang dimakan usianya yang semakin renta. Kalau sudah begini apakah kader-kader HMI masih bisa masuk kategori calon tokoh-tokoh bangsa yang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang bagus? Apalagi dalam menghadapi era globalisasi yang menuntut kecanggihan teknologi dan skill dengan standar Internasional. Zaman sekarang tidak lagi bersaing antara produk lawan produk, tetapi perusahaan lawan perusahaan. HMI ibarat sebuah perusahaan yang harus menghasilkan produk-produk  berupa kader-kader excellent dan mencitptakan branded organisasi yang bertaraf Internasional agar selalu diperhitungkan dan dilirik oleh masyarakat dunia.
Pemikiran ini sudah selayaknya menjadi gerakan bersama seluruh kader HMI. Tidak ada lagi yang menjadi hambatan untuk me re-engenering HMI menjadi organisasi mahasiswa yang canggih dan siap bersaing di pasar global. Akses informasi yang tanpa batas dengan adanya internet menjadi modal besar HMI sebagai langkah awal menuju perubahan. Tidak hanya sebagai media promosi, teknologi informasi sudah merupakan kewajiban yang harus digunakan untuk menjalankan roda organisasi. Segala urusan organisasi tidak lagi dijalankan dengan manual tetapi dengan digital. Surat-menyurat dan informasi segala hal tentang organisasi dari pusat dapat sampai kecabang-cabang dalam hitungan detik. Pemanfaatan teknologi ini yang akan merubah HMI menjadi organisasi yang cepat tumbuh dan berkembang serta berdaya saing tinggi. Karena sekarang adalah zaman digital. Jadi zaman digital hanya bisa dihadapi oleh generasi digital. Sadarlah bahwa salah satu sumber keterpurukan negara Indonesia tercinta ini adalah karena zaman digital masih saja diurus oleh generasi manual. Jadi wajar saja kalau Indonesia terus tergilas oleh negara lain yang sudah menggunakan teknologi digital dalam segala urusan negaranya.
Berangkat dari pemikiran-pemikiran diatas, KOHATI HMI Cabang Bekasi sebagai salah satu organ penting dalam HMI ingin mengejar ketertinggalannya dengan memanfaatkan teknologi informasi ini. Berawal dari website sebagai media informasi yang cepat, tepat, murah dan dapat diakses oleh siapapun dan dimanapun. Website ini tidak hanya berisi informasi tentang HMI saja tetapi segala informasi tentang perempuan yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan kader-kader HMI khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan menggunakan teknologi ini kita juga dapat berkomunikasi sesama kader-kader HMI diseluruh Indonesia. Kita bisa membuat forum diskusi yang murah meriah bagi seluruh kader-kader. Jadi kader dari daerah-daerah yang jauh dari pusatpun dapat mengikuti forum diskusi yang menghadirkan tokoh-tokoh nasional melalui media ini. Menarik bukan? Jadi tidak hanya PB HMI saja yang wajib memiliki website tetapi seluruh cabang bahkan level komisariatpun harus memiliki website.
Paparan diatas hanya sebagian kecil manfaat yang dapat kita ambil dari teknologi informasi. Bahkan dengan adanya website dapat menjadi sumber penghasilan organisasi untuk menunjang dana perjuangannya. Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan lagi organisasi sebesar HMI bisa mandiri tanpa bergantung dengan alumninya? Mari kawan kita bersama-sama mewujudkan tujuan HMI : Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam dan bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wata 'ala melalui teknologi informasi.

Sebagai awal perkenalan, saya rasa cukup sekian dulu yang dapat saya sampaikan dan diucapkan terima kasih.

Salam hangat,
Senin, 8 Agustus 2011
Ketum Kohati HMI Cabang Bekasi

Desmawati Sri Ardi